Jelaskan Tentang Islamisasi Dan Silang Budaya Di Nusantara
Senin, 23 April 2018
Tambah Komentar
jelaskan tentang islamisasi dan silang budaya di nusantara
Islamisasi yaitu proses pengislaman suatu masyarakat.. silang budayayaitu perpaduan antar dua budaya atau lebihJelaskan hubungan antara islamisasi dan silang budaya di nusantara
Jawaban:
Indonesia
Penjelasan:
korea dan jangan lupa subscribe ya guys
teori teori islamisasi dan silang budaya di nusantara
-Teori Gujarat-Teori Persia
-Teori Arab
Adanya silang budaya dalam bentuk
Seni bangunan ,Seni ukir,Aksara,Sastra Kesenian Dan Kalender
#Semoga Membantu
Maaf kalau salah
Tolong Kasih tau rangkuman singkat Islamisasi dan silang budaya di nusantara, plisssss ditunggu
Terdapatberbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia,
terutama perihal waktu dan tempatasalnya. Pertama, sarjana-sarjana
Barat—kebanyakan dari Negeri
Belanda—mengatakan
bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia
berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abadke-7 H. Pendapat ini
mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di
India
bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis berada di
jalur perdagangan antara timur dan barat.Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i
telah bermukim di Gujaratdan Malabar sejak awal tahun Hijriyah (abad ke-7 M).
Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang
Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat
yang
telah memeluk Islam dan berdagang ke
dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. SnouckHurgronye,
dan J.P. Moquetta (1912). Argumentasinya didasarkan pada batu nisan Sultan
Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai,Aceh.
Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat
tahun 1419 diGresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan
yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu
nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau
orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat.
Kedua,
Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal
Persia (Iran sekarang). Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi
yang berkembang
antara
masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain:tradisi merayakan
10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaumSyiah atas kematian Husein bin
Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra
Barat dan Bengkulu.Ketiga, Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim
Amrullah)mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya,yaitu Arab atau
Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriah atau abad ke-7
M.Senada dengan pendapat Hamka, teori
yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns.
Menurutnya,proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang
datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam.Semua teori di
atas bukan mengada ada,tetapi mungkin bisa saling melengkapi. Islamisasi di Kepulauan Indonesia merupakan hal
yang kompleks dan hingga kini prosesnya masih terus berjalan. Pasai dan Malaka,
adalah tempat dimana tongkat estafet Islamisasi dimulai. Pengaruh Pasai
kemudian diwarisi Aceh Darussalam. Sedangkan Johor tidak pernah bisa melupakan
jasa dinasti Palembang yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka. Demikian pulau
Sulu dan Mangindanao akan selalu mengingat Johor sebagai pengirim Islam ke
wilayahnya. Sementara itu Minangkabau akan selalu mengingat Malaka sebagai pengirim
Islam dan tak pernah melupakan Aceh sebagai peletak dasar tradisi surau di
Ulakan. Sebaliknya Pahang akan selalu mengingat pendatang dari Minangkabau yang
telah membawa Islam. Peranan para perantau
dan
penyiar agama Islam dari Minangkabau juga selalu diingat dalam tradisi Luwu dan
Gowa Tallo.
Nah,
marilah kita pelajari awal masuknya Islam di Nusantara.Pada pertengahan abad
ke-15, ibukota Campa, Wijaya jatuh ke tangan Vietnam yang datang dari Utara.
Dalam kenangan historis Jawa, Campa selalu diingat dalam kaitannya dengan
Islamisasi. Dari sinilah Raden Rahmat anak seorang putrid Campa dengan seorang
Arab, datang ke Majapahit untuk menemui bibinya yang telah kawin dengan raja
Majapahit. Ia kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel salah seorang wali tertua. Sunan
Giri yang biasa disebut sebagai ‘paus’ dalam sumber Belanda bukan saja
berpengaruh di kalangan para wali tetapi juga dikenang sebagai penyebar agama
Islam di Kepulauan Indonesia bagian Timur. Raja Ternate Sultan Zainal Abidin
pergi ke Giri (1495) untuk memperdalam pengetahuan agama. Tak lama setelah kembali
ke Ternate, Sultan Zainal Abidin mangkat, tetapi beliau telah menjadikan
Ternate sebagai kekuatan Islam. Di bagian lain, Demak telah berhasil
mengislamkan Banjarmasin. Mata rantai proses Islamisasi di Kepulauan Indonesia
masih terus berlangsung. Jaringan kolektif keislaman di Kepulauan Indonesia
inilah nantinya yang mempercepat proses terbentuknya nasionalisme Indonesia.
Belum ada Komentar untuk "Jelaskan Tentang Islamisasi Dan Silang Budaya Di Nusantara"
Posting Komentar